MENGAPA PERLU MAGHFIRAH?

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Ali Imran: 133-134).

Ayat tersebut diawali dengan kata wassyarii’u atau dan bersegeralah yang berbentuk fiil amr (bentuk perintah). Kenapa Allah memerintahkan manusia agar bersegera (dengan bersungguh-sungguh) mendatangi ampunan Allah? Setidaknya ada tiga alasan.

Pertama, waktu yang dimiliki manusia sangat terbatas berkisar 60 sampai 70 tahun dan Allah hanya akan menerima tobat seseorang sebelum ajalnya tiba.

Kedua, tidak semua orang mendapatkan ampunan Allah, walau Dia membuka lebar-lebar pintu tobat bagi hamba-Nya yang berdosa.

Ketiga, tidak semua orang memiliki kesadaran atau perhatian terhadap arti penting bertobat dan maghfirah Allah SWT.

Ada satu hal menarik dalam susunan redaksi ayat tersebut bahwa perintah untuk mendapatkan maghfirah Allah diungkapkan lebih dulu daripada perintah untuk mendapatkan surga. Sebab bila kita mendapatkan maghfirah maka otomatis surga pun akan kita raih.

Jadi, hal pertama dan paling utama kita lakukan sekarang adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan maghfirah Allah dan bertobat kepada-Nya. Lalu apa perbedaan antara maghfirah dan tobat? Kedua kata tersebut pada hakikatnya merujuk pada hal yang sama, yaitu kembali kepada Allah setelah melakukan dosa.

Secara umum maghfirah berasal dari kata ghafara yang berarti menutupi atau menyembunyikan. Orang Arab berkata, ”Ghafara al-syaib bi al-khidhab” (ia menyembunyikan ubannya dengan celupan). Jadi, maghfirah dapat diartikan dengan ampunan Allah di mana Allah menutupi dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Cara kita memohon maghfirah Allah disebut istighfar. Dengan istighfar kita meminta kepada Allah agar kita dipelihara dari konsekuensi dosa, dari akibat-akibat dosa, atau dari hal-hal buruk yang terjadi karena dosa tersebut.

Ali bin Abi Thalib berkata, ”Pakailah wewangian istighfar supaya Allah tidak mempermalukan kalian dengan bau busuk dari dosa-dosa kalian.” Sedangkan, tobat berarti kembali dari perbuatan buruk yang pernah dilakukan sebelumnya kepada perbuatan baik. Setidaknya ada tiga alasan dari keutamaan ber-istighfar.

Pertama, Allah SWT telah memberikan nikmat banyak kepada kita yang harus kita syukuri karena itu adalah hak Allah. Karena kemampuan kita untuk mensyukuri nikmat tersebut sangat terbatas, maka dengan ber-istighfar kepada Allah atas ketidakmaksimalan kita dalam menunaikan hak-hak Allah tersebut.

Kedua

Leave a comment